PETERNAKAN AYAM KAMPUNG
Mungkin
anda kita dah sering baca di media-media .bagaimana cara beternak ayam
kampung.saya menulis ini sebagai catatan pribadi.dan apabila ada
pengunjung yang berkenan untuk sekedar mengkopi ya monggo….!Di waktu
yang singkat ini perkenankan kami untuk ikut melengkapi artikel atau
pengetahuan tentang cara beternak ayam kampung pedaging. Banyak sudah
artikel dan makalah yang ditulis oleh pakar dan ahli dibidangnya dalam
masalah ini akan tetapi mengingat anemo masyarakat untuk mengetahui cara
beternak yang baik dan praktis maka kami meluangkan waktu untuk bisa
menulisnya. Semoga yang sedikit ini dapat memberikan manfaat untuk kita
semua.
Mengubah
sistem beternak ayam kampung dari sistem ekstensif ke sistem semi
intensif atau intensif memang tidak mudah, apalagi cara beternak sistem
tradisional (ekstensif) sudah mendarah daging di masyarakat kita. Akan
tetapi kalau dilihat nilai kemanfaatan dan hasil yang dicapai tentu akan
menjadi faktor pendorong tersendiri untuk mencoba beternak dengan
sistem intensif. Untuk mendapatkan hasil yang optimal dalam usaha
beternak ayam kampung, maka perlu kiranya memperhatikan beberapa hal
berikut :
di samping itu ayam
kampung cenderung memiliki tingkat stres cukup rendah dan lebih kebal
terhadap serangan penyakit jika di bandingkan dengan ayam negri dan yang
lainnya.
jadi dalam memelihara ayam kampung tidak memerlukan perawatan yang ribet.
1. Bibit
Bibit
mempunyai kontribusi sebesar 30% dalam keberhasilan suatu usaha
peternakan. Bibit ayam kampung (DOC) dapat diperoleh dengan cara :
dengan membeli DOC ayam kampung langsung dari pembibit, membeli telur
tetas dan menetaskannya sendiri, atau membeli indukan untuk menghasilkan
telur tetas kemudian ditetaskan sendiri baik secara alami atau dengan
bantuan mesin penetas. Kami tidak akan menguraikan sisi negatip dan
positif cara mendapatkan DOC ayam kampung karena akan memerlukan halaman
yang panjang nantinya. Secara singkat DOC ayam kampung yang sehat dan
baik mempunyai kriteria sebagai berikut :
1.dapat berdiri tegap
2. sehat dan tidak cacat
3. mata bersinar
4. pusar terserap sempurna
5.bulu bersih dan mengkilap
6. tanggal menetas tidak lebih lambat atau cepat.
2. Pakan
Kita
ketahui bersama bahwa pakan mempunyai kontribusi sebesar 30% dalam
keberhasilan suatu usaha. Pakan untuk ayam kampung pedaging sebenarnya
sangat fleksibel dan tidak serumit kalau kita beternak ayam pedaging,
petelur atau puyuh sekalipun. Bahan pakan yang bisa diberikan antara
lain : konsentrat, dedak, jagung, pakan alternatif seperti sisa
dapur/warung, roti BS, mie instant remuk, bihun BS, dan lain sebagainya.
Yang terpenting dalam menyusun atau memberikan ransum adalah kita tetap
memperhatikan kebutuhan nutrisi ayam kampung yaitu protein kasar (PK)
sebesar 12% dan energi metabolis (EM) sebesar 2500 Kkal/kg.
Jumlah pakan yang diberikan sesuai tingkatan umur adalah sebagai berikut :
- 7 gram/per hari sampai umur 1 minggu
- 19 gram/per hari sampai umur 2 minggu
- 34 gram/per hari sampai umur 3 minggu
- 47 gram/per hari sampai umur 4 minggu
dan untuk bahan pakanya sendiri bisa kita buat dari bahan-bahan berikut ini :
karena pemberian pakan yang tepat akan membatu kita untuk menuai hasil yang maksimal
3.KANDANG
di samping pakan kita juga harus
kita juga harus memperhatikan kandang.diantara lain faktor kebersihan
kandang,fentilasi yang baik,dan juga sinar matahari yang cukup.
contohnya pada saat kita telah mendapatkan bibit yang unggul hal pertama adalah menaruh bibit tersebut di kandang yang kusus buat bibit umur 0-2 minggu.dengan pemanas suhu menggunakan boklam lampu.klo pada saat di taruh ke kandang dalam waktu lima menit bibit anak ayam berkumpul di satu sudut berati suhu di kandang itu tidak rata,tapi kalo di anak bibit/anak ayam bergerak menjauhi boklam berati suhu suhu terlalu panas berati kita perlu meninggikan boklam atau menguranginya...tetapi jika pada saat di taruh bibit/anak ayam bergerak ke segala arah berati suhu kandang sudah pas.
contohnya pada saat kita telah mendapatkan bibit yang unggul hal pertama adalah menaruh bibit tersebut di kandang yang kusus buat bibit umur 0-2 minggu.dengan pemanas suhu menggunakan boklam lampu.klo pada saat di taruh ke kandang dalam waktu lima menit bibit anak ayam berkumpul di satu sudut berati suhu di kandang itu tidak rata,tapi kalo di anak bibit/anak ayam bergerak menjauhi boklam berati suhu suhu terlalu panas berati kita perlu meninggikan boklam atau menguranginya...tetapi jika pada saat di taruh bibit/anak ayam bergerak ke segala arah berati suhu kandang sudah pas.
nah,,untuk langkah awal saya kira sudah cukup,untuk langkah selanjutnya
kita tinggal memgikuti perkembangan dari ayam-ayam tersebut karena
setiap tempat pasti memiliki masalah dan kendala berbeda...
sekian dulu dari saya.nanti akan saya sambung lagi di lain kesempatan...
AYAM KAMPUNG PELIHARAAN
Ayam
kampung yang sering disebut sebagai Ayam Kampung Aseli di
supermarket-supermarket, adalah sebetulnya ayam kampung yang dipelihara
di dalam kandang, layaknya ayam broiler.
Di beberapa peternakan, bahkan pakan yang mengandung kimia, antibiotic dan juga vaksin diberikan juga pada ayam-ayam kampung ini, karena populasi, kondisi kandang, dan juga intensitas pemeliharaan yang sudah menyerupai ayam negri.
Praktek
pemeliharaan ayam kampung seperti ini banyak dijumpai didaerah Jawa
Barat, Jawa Tengah hingga Jawa Timur. Pemeliharaan ayam kampung ini
dilakukan karena permintaan ayam kampung yang meningkat, dan rutinitas
yang semakin dibutuhkan, sedangkan waktu pemeliharaan ayam kampung yang
relative lebih lama. Pemeliharaan ayam kampung dengan cara ini, dapat
memastikan jumlah, waktu panen dan juga memperlancar pasokan.
Hanya
beberapa perusahaan peternakan yang memiliki breeding farm sendiri,
atau memproduksi anak ayam / DOC khusus yang kemudian mereka pelihara
dan dibesarkan dipeternakan mereka sendiri.
Pada
peternakan seperti ini, kontrol mengenai penggunaan DOC, pengaturan
pakan, dan vitaminnya dapat diatur sehingga praktek pemberian antibiotic
dan vaksin kimia secara berlebihan dapat dicegah. Pemeliharaan pada
kandang ayam seperti ini lebih bersih, dan lebih sehat, sehingga
kualitas daging, serta faktor kandungan pada daging juga lebih aman
untuk dikonsumsi.
Lebih
sedikit lagi, ada pula peternakan yang juga memproduksi sendiri pakan
yang dibutuhkan bagi pemeliharaan DOC yang mereka hasilkan. Peternakan
ini dapat menjamin bahwa dari proses produksi DOC, pemeliharaan ayam
hingga besar, dan pemeliharaan kandang, dapat dilakukan dengan cara yang
higienis, tertata, dan yang paling penting adalah tidak digunakannya
antibiotic dan vaksin kimia.
Kualitas
yang dihasilkan dari ayam kampung seperti diatas adalah yang paling
mendekati kualitas daging ayam kampung liar / free range, yang sering
disebut ayam kampung umbaran, yang berkualitas organic.
Perternakkan Ayam kampung(Ayam Jawa)
Saya salah satu mahasiswa di salah satu universitas swasta di kota
solo dan berdomisili di kota boyolali jawa tengah,saya akan mengutarakan
pengalaman saya tentang perternakan ayam kampung atau ayam jawa
biasanya di ternak/di pelihara oleh sebagaian besar penduduk di jawa
tengah dan sekitarnya,untuk di manfatkan telurnya untuk di jadikan
lauk,di jual maupun di jadikan campuran jamu.Kekebalan ayam kampung
terhadap penyakit di banding dengan ayam potong lebih kuat ayam
kampung,jadi masyarakat pada umunya lebih memilih ayam kampung untuk di
pelihara.Untuk rasa daging di banding dengan ayam potong lebih enak dan
empuk ayam kampung dan harga jual di pasaran ayam kampung cukup tinggi
harganya,tapi pemeliharaan ayam kampung cukup lama di bamdingkan ayam
potong.Makannan umtuk ayam kampung sangatlah mudah,biasanya yang di
berikan nasi busuk,bekatul yang di encerkan,sentrat khusus ungas atau
daging katak hijau yang di cacah dll.Penetasaan alami(di engkram) telur
ayam kampung cukup lama kurang lebih 30 hari,jika menggunakan alat
penetasan bisa lebih cepat di bandingkan dengan di enkram induk
Saya pertama kali mencoba ternak ayam kampung atau ayam jawa
kira-kira bulan agustus 2010,karena saya terinspirasi dari tetangga
saya yang juga menernak ayam kampung dan ingin menambah uang jajan serta
memanfaatkan waktu luang sehabis kuliah.Dengan modal pertama anakkan
37 ekor yang berumur sekitar 2minggu dengan harga 1500 perekor,dengan
luas kandang pembibitan pertama 0,5X1m 2 buah dengan dana pembuatan
papan kayu 5 biji seharga 45ribu,balok kayu seharga 25ribu dan kandang
cadangan untuk ayam dewasa seluas 10X5m dari bambu dengan biaya 150
ribu dengan separo atab dari seng bekasKendala pertama yang saya hadapi
ketika itu musim hujan anakan ayam menjadi lemas/lesu karena
kedinginan,saya cari tau kepada tetangga yang lebih dulu ternak dan saya
di beri solusi untuk menambahkan bolam lampu 5 watt pada setiap
kandang dengan jarak kira-kira tidak mengenai kepala anakan ayam dan
memberikan vitamin cair seharga 5ribuan dengan di campur ke minuman
untuk anakan ayam.Dan yang perlu di perhatikan adalah kebersihan
kandang agar anakan ayam terhindar terkena penyakit,jika kotoran ayam
sudah penuh di tampungan kotoran segera di keruk lebih baik di
kumpulkan untuk pupuk tanaman,jika kandang sudah kotor lebih baik di
cuci dengan sabun colek agar lebih seteril dari penyakit.Jika anakan
ayam sudah dewasa kira-kira umur 2,5-3 bulan di alihkan ke kandang yang
lebih luas agar perkembangan ayam lebih cepat besar dan tanah di
kandang lebih bagus di taburi sekam agar tidak menimbulkan bau,kotoran
ayam juga bisa di jual ke petani yang sudah kering bercampur sekam
seharga kurang lebihnya 8ribu perkarung.Pakan ayam saya beri bekatul
yang di encerkan kadang-kadang juga saya tambahkan sentrat dan vitamin
di campur jd satu,dan ketika musim panas datang lebih baiknya sekitar
kandang di semprot dengan air agar ayam tidak menderita penyakit(dalam
bahasa jawanya gering),pakan ternak saya suplay penuh dengan bekatul
karena harganya yang terjagkau perkilonya seharga 1850/kilo kadang jika
ada yang menawari nasi kering saya beli perkilonya seharga 750rupiah
perkilo. Kendala yang saya hadapi mendirikan kandang di area agak jauh
dari rumah keamanan kandang dari pencuri dan binatang pemangsa,ketika
itu ayam saya hilang satu berlanjut hilang tiga terpaksa saya
mengelurkan dana untuk membenahi kandang dengan menganti pintu yang kuat
dan di beri genbok dan menambahkan bambu di area kandang agar rapat.
Pada bulan januari saya menjual semua ayam dengan harga perekor
47ribu alhamdullilah bisa menutup sedikit modal yang saya keluarkan
untuk membuat kandang dan pakan ternak,sekarang saya menernak ayam
kampung yang masih kecil dan sedang seharga 5-10ribuan dengan cara di
pisahkan di kandang masing-masing dengan jumlah yang lumayan sekitar
100an ekor,dan saat ini saya bergabung dengan tetangga saya yang lebih
banyak ternaknya di banding saya hasil ternak ayam kampung di setorkan
ke rumah makan di kecamatan lain dan membuat saya lebih semangat lagi
terhadap ternak.Saat ini saya sudah mempunyai kandang pembesaran dua dan
insa allah akan menambah kandang jika lebih sukses.Bagi pembaca yang
berminat di bidang ternak silahkan mencoba ternak ayam kampung dari pada
menyiakan waktu luang dan bisa menambah penghasilan yang cukup
lumayan.Jika nanti ada pengalaman lain insa allah akan berbagi dengan
saudara.Terimakaisih
terima pesanan DOC ayam kampung.untuk wilayah Sul- Sel. Alamat BAntaeng.hub 085241808367